BKPRMI Kota Palembang Khitan Massal 50 Anak TK/TPA Masjid Nurul Huda
Palembang,KABARKATA.COM-Dewan pimpinan daerah Badan (DPD) komunikasi pengurus Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) kota Palembang menggelar khitanan massal di Masjid Nurul Huda Kelurahan 20 Ilir Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang Sabtu (3/4/2021). Kegiatan khitanan massal santri kali ini diikuti sekitar 50 anak serta satu mualaf yang di khitan.
Pelaksanaan khitan massal ini diselenggarakan BKPRMI Kota Palembang bekerjasama dengan Pengurus Masjid Nurul Huda, Bank BRI, Pusat Khitan Sumsel, Dewan Masjid Indonesia, 99 Peduli, Ikatan Alumni SMAN 3 Palembang, Kopiloka dan Universitas Tridinanti Palembang.
Ketua DPD BKPRMI kota Palembang Ifan Fahriansyah mengatakan, khitanan massal santri kali ini sekitar 50 anak dan yang di khitan serta satu mualaf yang di khitan.
” Yang di khitan adalah santri TK/ TPA Masjid Nurul Huda dan anak-anak di lingkungan Kecamatan Ilir Timur 1 serta satu mualaf yang baru masuk agama Islam,” katanya.
Ifan menuturkan, pelaksanaan khitan massal di Kecamatan Ilir Timur 1 kota Palembang sudah tiga kali dilakukan. Serta 8 Kecamatan se-Kota Palembang yang sudah dilakukan dalam agenda khitan massal tersebut. Dan 10 Kecamatan lainnya akan segera dilakukan lagi khitan massal.
Sementara itu pengurus Masjid Nurul Huda Gamal Abdul Hakim menyampaikan terima kasih kepada DPD BK prmi kota Palembang yang telah melaksanakan khitan massal di Masjid Nurul Huda ini
” Harapan agenda sunatan massal ini dapat terus berlanjut. Di masa pandemi covid-19 yang mana perekonomian masyarakat yang menurun, tentu khitanan massal gratis dapat membantu mengurangi beban masyarakat,” bebernya.
Salah satu orang tua para santri Nurul Masjid Nurul Huda yang ikut khitanan Arif menambahkan, kegiatan massal ini sangat positif dan membantu mengurangi beban masyarakat.
Arif yang merupakan ayah dari Muhammad Faizal (7) tahun juga mengungkpkan, dengan khitanan massal dapat memotivasi anak yang takut di khitan sendirian.
” Semoga kedepannya agenda ini terus berlanjut Dan juga bisa memotivasi anak untuk menjadi anak yang tangguh dan mandiri,” pungkasnya. (Yanti)