Tusuk Korban Hingga Tewas Andy Sastra di Tuntut 13 Tahun Penjara

Hukum
Andy Sastra di Tuntut 13 Tahun Penjara , Tusuk Korban Hingga Tewas

Palembang, KABARKATA.COM – Terdakwa Andy Sastra (30) bin Sidik Efendi yang terjerat kasus pembunuhan di daerah Keramasan, Kecamatan Kerpatapati palembang beberapa waktu lalu kembali disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Palembang dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Palembang, Selasa (28/9/2021).

Dihadapan majelis hakim yang diketuai oleh Harun Yulianto SH.MH, JPU Ajie Marta SH membacakan tuntutannya terhadap terdakwa Andy Sastra secara virtual.

Dalam tuntutannya, JPU menjelaskan bahwa perbuatan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 338 KUHP.

Atas perbuatannya terdakwa Andy Sastra dijatuhi tuntutan oleh JPU Kejari Palembang dengan pidana penjara selama 13 tahun.

“Menuntut agar majelis hakim mengadili dan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Andy Sastra dengan pidana penjara selama 13 tahun,”tegas Ajie saat bacakan tuntutan.

Usai mendengar tuntutan yang dibacakan JPU Kejari Palembang, majelis hakim memberikan waktu satu minggu kepada penasihat hukum terdakwa untuk menyiapkan pembelaannya.

“Sidang ditunda dan dilanjutkan pekan depan dengan agenda pledoi,”tutup Harun.

Saat dikonfirmasi usai sidang, penasihat hukum terdakwa Megaria SH dari Posbakum PN Palembang mengatakan bahwa benar pihaknya akan mengajukan pledoi secara tertulis pada persidangan pekan depan.

“Ya benar, pekan depan akan kami ajukan pembelaan terhadap terdakwa,”ujar Megaria.

Diketahui dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), kejadian bermula pada 6 Juni 2021 sekira pukul 03.30 bertempat di Jalan May. Jend. Yusuf Singadekane Rt.36 Rw.05, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati Palembang.

Berawal dari terdakwa yang tidak senang dengan korban Matsri (Alm) karena korban ingin mendekati keponakan perempuannya dan berkunjung kerumah keponakannya pada malam hari saat orang tuanya sedang tidak ada dirumah.

Kemudian terdakwa dengan membawa senjata tajam pergi menemui korban yang saat itu sedang bekerja sebagai penjaga malam di sebuah depot kayu milik saksi Anton. Setelah sampai di depot kayu tersebut terdakwa memanggil korban, lalu korban mendekati dan kemudian terdakwa langsung berkata “jangan kau dekati keponakan perempuan aku, karena orang tuanya sedang tidak ada dirumah” dan korban menjawab “ngapo kau ngurusi gawe wong” dan setelah itu korban mendorong bahu terdakwa hingga terdakwa terjatuh dan seketika itu juga terdakwa langsung melakukan penusukan terhadapt korban dibagian perut sebanyak satu kali.

Setelah melakukan penusukan tersebut terdakwa langsung meninggalkan korban yang dibagian perutnya telah bersimbah darah. Kemudian korban ditolong oleh warga sekitar dan langsung dilarikan kerumah sakit dan dirawat selama 12 hari hingga akhirnya korban dinyatakan meninggal.

Selanjutnya pada tanggal 18 Juni 2021 terdakwa berhasil diamankan oleh anggota Polsek Kertapati Palembang.