Tercium Ada Kecurangan Seleksi CPNS, Peserta Datangi BKN Kanwil Kemenag Sumsel
Agus menuturkan, penentuan kelulusan CPNS Kemenag itu Kemenag menghitung. Kemudian yang dinyatakan lulus, diserahkan ke BKN. ” Kami keluarkan NIP nya. Tanyakan lah masalah ini ke Kemenag, kalau sudah disahkan CPNSnya, tidak bisa diganti. Nanti ada masalah lagi. Yang mengusulkan Kemenag, kami mengesahkan SK,” ucapnya.
“Saran saya dihitung untung rugi, resikonyo. Kalau mau bersabar, ikut lagi CPNS tahun depan. Kalau merasa bisa menang, ya silahkan dilanjutkan prosesnya. Kalau proses SKD dan SKB yang berlangsung di BKN itu hasilnya langsung muncul. Jadi nilai peserta tidak bisa diganggu apalagi diganti. Penentuan kelulusan CPNS ini adalah 40 persen dari SKD dan 60 persen dari SKB, ” tegasnya.
Pengacara dari peserta tes CPNS, EL Mangku Anom menuturkan, keterbukaan ini ditunggu, sulit dapat pejabat seperti kepala BKN ini.
“Yang jelas aturan masalah proses perekrutan CPNS itu ya ini dijalankan. Ada beberapa hal permohonan kami. Kalau kami langsung gugat, Kami akan ke kemenag, minta penjelasan. Mana tolak ukur, dinyatakan gugur. Harus dijelaskan, kalau tidak dijelaskan itu terlihat tidak jujur. Kami idak puas kalau ini tidak dibuka. Kakanwil mundur, Menteri Agama mundur kalau kasus ini tidak bisa dibuka, ” tandasnya.
Kabag TU Kanwil Kemenag Sumsel H Abadil MSi mengungkapkan, yang ikut rekrutmen SKD di Jakabaring dari 5.000 orang. Ternyata 69 yang lulus pasing grade.
“Jatah formasi Sumsel 274 yang diterima atas usulan dearah. Sistem pasing grade diubah perangkingan, dinyatakan 648 yang ikut skb, untuk memperebutkan 274 formasi, ” bebernya.
“Skb ini teridri dari psikotes, Wawancara kebangsaan dan mikro-teaching (praktek). Kami telah melaksanakan sesui prosesur.Ada peserta yang tidak puas. Setelah penilaian, itu dikirim ke pusat. Sistem itu telah dilalui,” ucapnya.
Kasubag Kepegaiwan dan Ortala H Jaya menuturkan, sistem penilaian SKD 40 persen, dan SKB 60 pwrsen.
“Pak Manteri Agama, ingin ASN di Kemenag tidak ada paham radiaklisme. Punya wawasan kebangsaan, punya pemahaman yang baik dan benar. Pak Menteri membuat beberapa komponen.
Pertama psikotes dibawa dari pusat. Setelah dibagikan, jam 8-11, seluruh LJK dibawak ke Jakarta. Digali CPNS ini punya paham radikal tidak. Pemahaman agama, sholat, wudu. Setelah itu dinilai itu diberi nilai,” katanya.
“Untuk micro-teaching, harus jadi pendidik. Jangan meracuni anak didik. Bagaimana pedogogiknya. Penguji ada otoritas tersendiri,” paparnya.
Kepala Kanwil Kemenag Sumsel HM Alfajri menambahkan, untuk pengujian CPNS itu penguji itu kepegawaian, micro-teaching diambil dari UIN Raden Fatah.
“Nilainya pakai sistem elektronik. Kita bangga rekrutmen seperti ini. Saya senang, mengungkapkan ketidakpuasan dengan cara benar. Awalnya 69 orang yang lulus pasing grade. Kita, ajukan ke Meneg, Menpan. Keluarlah proses perengkingan.
Kelulusan itu, semua komponen psikotes, wawancara dan microteaching. Kita jelaskan kedudukan kita. Kita hanya pelaksana. Kalau tidak puas, temui Biro Kepegawaian, Biro Hukum dan Menpan,” pungkasnya. (yn)