Mei 18, 2024

Muhammad Daud mengatakan, bila kondisi ini dibiarkan saja, bukan tidak mungkin banyak pelaku Usaha kecil Menegah (UKM) akan guling tikar karena tingginya biaya tarif pengiriman.

Besok Anggota Asperindo seluruh Indonesia akan melakukan rapat pleno untuk menentukan sikap terkait dengan kenaikan tarif ini. “ Kita akan meminta managemen Garuda untuk tidak memberlakukan kenaikan ini secara draktis. Bila tidak direspon kami akan menentukan sikap baik ke Legislatif maupun Eksekutif dalam hal ini Gubenur secara nasional diseluruh propinsi untuk mencari jalan keluar terkait hal ini.” Jelasnya saat bertemu dengan seluruh Anggota Asperindo.

Ia menambahkan, bila langkah-langkah yang dilakukan tidak mendapat respon positif , tidak menutup kemungkinan Asperindo akan demo untuk melakukan aksi mogok secara nasional. “Kami sangat keberatan dengan adanya kenaikan ini, karena kenaikan ini dampaknya sangat luas terutama masyarakat dan pelaku UKM.”

Dikatanya, kenaikan biaya tarif yang mencapai 80 sampai 100 persen ini dalam 1 bulan terakhir bisa menimbulkan banyak persoalan, tidak hanya inflasi , Penambahan penganguran dan banyak pelaku usaha kecil akan gulung tikar , bila pemerintah tidak segera mengambil tindakan tegas kenaikan terif pengiriman ini.

“Kami akan melakukan kajian terkait kenaikan harga jasa pengiriman melalui rapat pleno nasional, untuk menentukan sikap terkait kondisi yang terjadi saat ini.” Jelasnya

Sedangkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asperindo , Haris Djumadi mencatat selama tahun 2018 terjadi empat kali kenaikan tarif yakni dibulan Januari, Juni, bahkan dibulan Oktober terjadi dua kali kenaikan yang dilakukan maskapai Garuda, begitu juga citylink, lion air. “Kita mengindikasikan ini ada negosiasi antar pimpinan maskapai untuk menaikan tarif secara bersama-sama.” Katanya. (rs)