Sumber Vitamin K dan Dampak Kekurangan Vitamin K

Kesehatan
Dampak Kekurangan Vitamin K , Sumber Vitamin K , Vitamin K

kabarkata.com – Jika kita Kekurangan vitamin K berisiko menyebabkan gangguan proses pembekuan darah. Seseorang yang mengalami defisiensi vitamin K dapat mengalami perdarahan berlebihan. Dari sini sudah dapat diketahui bahwa tugas dari vitamin K adalah pengatur proses koagulasi atau pembekuan darah.

Sumber Vitamin K dapat dijumpai pada sayuran hijau seperti bayam, brokoli, asparagus, selada air, dan kacang-kacangan. Makanan lain yang juga kaya akan vitamin K adalah zaitun, kedelai, dan gandum. Takaran kebutuhan vitamin K yang ideal bagi orang dewasa adalah 100-200 mcg per hari.

Kelompok Vitamin K terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

-K-1 yang dikenal dengan istilah phylloquinone atau phytonadione. Jenis ini diperoleh dari tanaman.
-K-2 yang dikenal dengan istilah menaquinone. Jenis ini diproduksi oleh bakteri baik di dalam usus.
-K-3 yang dikenal dengan istilah menadianone. Jenis ini merupakan vitamin yang larut di dalam air dan berupa vitamin buatan. Fungsi dasar dari pembuatan vitamin K-3 adalah untuk pengobatan.

Lalu Kenapa Bisa Mengalami Kekurangan Vitamin K?
Secara khusus, kekurangan vitamin K dapat terjadi karena seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang efek sampingnya menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Dengan kata lain, obat tersebut menghambat upaya bakteri dalam membentuk vitamin. Bisa juga karena adanya gangguan pada aliran empedu. Sementara empedu adalah salah satu bahan yang diperlukan dalam penyerapan vitamin K.

Sumber utama vitamin K adalah dari makanan. Vitamin K yang dikonsumsi dalam jumlah yang cukup bisa disimpan di dalam tubuh sebagai persediaan selama satu minggu. Karenanya, jika orang dewasa kurang mengonsumsi vitamin K, tubuh masih dapat memenuhinya dari cadangan tersebut.

Dampak Kekurangan Vitamin K
Pada dasarnya, orang dewasa yang berkondisi sehat jarang mengalami kekurangan vitamin K. Risiko ini lebih banyak terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia 28 hari. Beberapa penderita mungkin memiliki faktor risiko yang meningkatkan risiko terjadinya defisiensi vitamin K. Faktor risiko tersebut adalah:

-Penyakit saluran empedu
-Penyakit hati, seperti sirosis dan penyakit Gaucher
-Anti pembekuan darah berlebihan
-Malabsorpsi, misalnya penyakit celiac, pertumbuhan bakteri berlebihan, ascariasis, dan pankreatitis akut

Vitamin K adalah salah satu nutrisi yang penting bagi kesehatan bayi baru lahir. Bayi yang mengalami kekurangan vitamin K berisiko tinggi menderita pendarahan berlebihan pada satu atau beberapa bagian tubuh. Kekurangan vitamin K pada bayi setidaknya diakibatkan oleh dua hal, yaitu:

-Ketidakmampuan bakteri Lactobacillus pada usus bayi untuk memproduksi vitamin K.
-Kandungan vitamin K yang rendah dari ASI.

Bayi juga bisa mengalami defisiensi vitamin K ketika masih di dalam kandungan, yaitu ketika aliran vitamin K dari ibu melalui plasenta kepada bayi tidak mencukupi. Namun waspadai juga bahwa pemberian vitamin K berlebihan kepada seorang ibu hamil akan meningkatkan risiko bayi terlahir dengan penyakit kuning atau jaundice.

Tubuh manusia secara alami tidak mudah mengalami kekurangan vitamin K sebab asupan tersebut sudah terpenuhi dari makanan dan gizi pada umumnya. Selain itu, sebagaimana vitamin K bisa dihasilkan secara alami oleh bakteri kolon (bakteri usus besar) dan kemampuan tubuh untuk memperbaharui vitamin K, maka sewajarnya Anda tidak mengalami kekurangan vitamin K. Meski begitu, ada baiknya Anda tetap mengonsumsi makanan-makanan sumber vitamin tersebut secara berkala untuk menjamin kebutuhan vitamin K tetap tercukupi. Konsultasikan pula dengan dokter ahli mengenai solusi untuk memenuhi kebutuhan vitamin K pada bayi baru lahir.