Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the health-check domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/sjygixed/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain lq-berita dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/sjygixed/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Sistem Cluster Sekolah, Gubernur Sumsel Ingin Terapkan Di Tahun Ajaran Baru - Kabar Kata

Sistem Cluster Sekolah, Gubernur Sumsel Ingin Terapkan Di Tahun Ajaran Baru

Pendidikan
Cluster sekolah , Sistem cluster sekolah , Tahun ajaran baru

Palembang, kabarkata.com – Gubernur Sumsel Herman mengaku punya pemikiran dan ide untuk membuat cluster-cluster khusus di sekolah-sekolah di Sumsel. Ia berharap cluster ini sudah diterapkan Tahun Ajaran Baru (TAB) ini. Pernyataan itu dilontarkannya usai membuka kegiatan Mineral Cup 2019 di SMAN 6 Palembang, Jumat (15/2/2019) pagi.

Herman Deru mengatakan, tujuan membuat cluster khusus di sekolah adalah untuk membedakan sekolah yang benar-benar gratis dengan sekolah yang ingin bersaing dengan swasta dan berbayar.

” Inikan dibilang tidak ada tapi peraturannya ada. Makanya saya punya pemikiran, masih ide untuk bikin cluster. Yang gratis ya gratis dan yang ingin bersaing ada cluster sendiri berbayar. Untuk menentukan itu kita pakai kriteria dan akan kita tentukan,” jelasnya.

Terkait gagasannya itu, Herman Deru mengatakan masih perlu melakukan urun rembuk dengan jajaran pendidikan baik di kota maupun provinsi untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Banyak yang bertanya di sosmed, mengenai sekolah gratis. Saya sepakat sekolah gratis ini dilanjutkan tapi pada jenjang tertentu dan cluster tertentu,” tegasnya.

Sementara itu terkait acara Mineral Cup 2019, orang nomor satu di Sumsel itu mengakui bahwa dalam kehidupan seseorang memang dibutuhkan keseimbangan. Tak cukup hanya pintar dan memiliki pengetahuan umum yang luas tapi juga dibarengi spiritual yang baik.

” Nah ini tugas para guru. Karena keseimbangan ini bukan hanya diperlukan saat sekolah tapi juga untuk masa depan. Sekarang ini banyak orang pintar tapi tidak dibarengi ajaran agama yang baik,” jelasnya.

Saat ini kata Herman Deru sedang marak agama dijadikan komoditas politik. Dengan keseimbangan pengetahuan dan spiritual yang matang baik pelajar atau masyarakat umum akan semakin dewasa memilah apakah agama layak dijadikan komoditas politik atau tidak. Dengan Mineral Cup, HD berharap SMAN 6 Palembang dapat menjadi trend center di Sumsel dengan caranya sendiri.

“Semoga dengan acara Mineral Cup ini, SMAN 6 dapat berkontribusi menjadikan anak didik dapat memilah dan mengambil keputusan,” jelasnya.

Sedangkan mengenai terpilihnya SMAN 6 Palembang mewakili Provinsi Sumsel dalam ajang Sekolah Sehat tingkat nasional, dikatakan Herman Deru bukanlah prestasi yang mudah. Sebab, untuk bisa mewakili Sumsel sekolah tersebut pasti merupakan pilihan dari sekolah yang terbaik.

“Setelah saya lihat langsung hari ini, wajar kalau SMAN 6 ini jadi wakil Sumsel untuk lomba sekolah sehat nasional,” jelasnya.

Lebih jauh.dikatakannya target lomba itu bukan hanya sekedar piala, tapi bagaimana budaya sehat itu tertanam kepada para siswa dan siswi. Sebab jika targetnya hanya piala, biasanya upaya hanya terbatas pada pemenuhan kriteria penilaian saja. ” Kita ingin ini berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu Kepala SMAN 6 Palembang, Maryati menjelaskan, bahwa sekolah ini didirikan 1981. Saat ini ada 30 rombongan belajar (Rombel) yang terdiri daei kelas X, XI dan XII dengan total siswa mencapai 1.043 orang.

“Kita bangga sekali Mineral Cup kita kali ini diikuti banyak peserta di luar Palembang. Ada 7 kabupaten dan kota yang mengirimkan utusan terdiri dari 57 sekolah dan 784 peserta didik,” pungkasnya. (Yanti)