Semoga Kita Bisa Perangi Krisis Corona

News
Corona , Covid-19 , Demokrat , H Wahyu Sanjaya SE

* Rekomendasi Partai Demokrat Menghadapi Wabah Covid-19

Palembang, kabarKata.com – H. Wahyu Sanjaya anggota DPR RI dapil Sumatera Selatan 2 menyampaikan kini masyarakat dunia dan tidak terkecuali Indonesia, tengah berada dalam situasi krisis Darurat Bencana Virus Corona (Covid-19). Itu sangat berbahaya; menghantui keselamatan jiwa manusia dan berpotensi memporak-porandakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya fondasi sosial-ekonomi.

Di Indonesia, jumlah pasien positif Corona terus mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data per 19 Maret 2020, setidaknya teridentifikasi 309 pasien berstatus positif dan diperkirakan masih akan bertambah karena kemungkinan masih banyak yang under- diagnosis. Tren tersebut cukup mengejutkan, apalagi Indonesia disebut sebagai negara dengan persentase kematian tertinggi (mortality rate] yaitu mencapai 8,37 persen, melebihi ltalia yang 8,34 persen.

“Kami (Partai Demokrat-red) juga mengikuti arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, tentang percepatan penanganan virus Corona kepada Kepala BNPB dan jajarannya (19/03/2020). Kami mendukung dan mengapresiasi setiap langkah yang diambil oleh Pemerintah, agar penanggulangan virus Corona makin tepat dan efektif,” Wahyu menyebutkan bunyi pernyataan sikap Partai Demokrat yang ditandatangani Agus Harimurti Yudhoyono.

Enam Rekomendasi Partai Demokrat dalam menanggulangi penyebaran virus Corona, sekaligus menekan tingkat mortalitas yang semakin memburuk akhir-akhir ini.

“Semoga bermanfaat dan bisa menjadi pertimbangan yang baik bagi para pemimpin di tingkat pusat maupun daerah, serta segenap pemangku kebijakan dan otoritas terkait lainnya yang berwenang,” tutur Wahyu.

Berikutnya Wahyu berkata, secara khusus AHY ikut pula mengajak segenap kader Partai Demokrat di berbagai wilayah tanah air, untuk aktif menghimpun dan mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang paling terdampak oleh krisis ini.

“Saya menganalogikan virus Corona sebagai musuh yang kuat dalam sebuah perang semesta, “ Total War”. Untuk bisa mengalahkan musuh, dan akhirnya memenangkan perang semesta tersebut, maka dibutuhkan strategi dan taktik yang jitu serta dukungan yang kuat. Dan kunci kemenangan yang paling utama adalah, kepemimpinan yang efektif, keberanian dan ketegasan, kesatuan komando, serta kekompakan dan kebersamaan. Insya Allah kita bisa. Indonesia harus bisa!,” tulis AHY melanjutkan seraya berucap semoga sebagai warga negara Indonesia, yang sekaligus warga bangsa Dunia, kita semua bisa bersama-sama melewati krisis ini.
Sesuai arahan ketua Umum Partai Demokrat, Wahyu Sanjaya mengajak agar rakyat Indonesia saling membantu saudara-saudara yang membutuhkan.
“Ya, termasuk mengulurkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan dalam situasi krisis Corona ini. Sekecil apapun itu tentu akan sangat berarti,” ungkap Wahyu.

Anggota Komisi 2 Fraksi Demokrat ini menambahkan, dengan semangat “di masa krisis kita harus bersatu dan bergandengan tangan” dan agar upaya Pemerintah untuk menyelamatkan rakyat lebih sukses, Partai Demokrat ingin berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi.

Bersebab itu, Partai Demokrat menyampaikan enam Rekomendasi kepada Pemerintah dalam menghadapi dan menanggulangi pandemi dan epidemi virus Corona, antara lain: Melakukan “lockdown” dalam jangka pendek, terutama di kota-kota yang paling berat terinfeksi Corona, sampai dianggap aman untuk dibuka kembali. Dengan sementara membatasi pergerakan manusia dan menutup arus manusia keluar dalam s
buah wilayah dan dengan tetap menjaga kelancaran arus barang, terutama bahan-bahan pokok, maka diharapkan bisa meminimalisi menyebarnya virus Corona. Lockdown pasti akan berdampak pada ekonomi, tapi keselamatan manusia dan masyarakat adalah yang pertama dan utama.

Melakukan upaya penghentian penyebaran virus Corona di seluruh Indonesia secara intensif, masif dan terkoordinasi. Kebutuhan melakukan rapid test secara masif untuk mendeteksi dan mengantisipasi penyebaran virus, semakin mendesak.

“Selain itu, perlu disinergikan langkah koordinasi pusat dan daerah, serta koordinasi antar daerah. Kami juga memandang perlunya perbaikan akurasi serta transparansi data dan informasi terkait peta penyebaran Corona, agar masyarakat lebih waspada dan kebijakan penanganannya lebih cepat dan tepat,” diucapkan Wahyu.

Juga melakukan realokasi anggaran dan prioritas pembiayaan yang diperlukan dalam operasi penanggulangan virus Corona, utamanya fasilitas kesehatan. Kita perlu melakukan evaluasi APBN untuk me-realokasi anggaran negara, utamanya dari sektor- sektor yang bisa ditunda, khususnya untuk meningkatkan kapasitas fasilitas dan tenaga kesehatan; peningkatan perlindungan dan pemberian insentif yang memadai bagi para tenaga kesehatan. Saat ini, langkah-langkah itu memang sebaiknya diarahkan di perkotaan karena tingkat kerentanan dan kepadatan penduduk yang tinggi.

Tetapi, daerah juga harus dipersiapkan karena fasilitas di daerah cenderung masih terbatas. Jangan sampai kita terkejut dan terlambat. Memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang sangat terpuruk dalam krisis ini. Kepada kelompok yang paling rentan kehilangan pekegaan dan pendapatan akibat krisis Corona ini, perlu diberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau program jaring pengaman sosial lainnya; tujuannya untuk menjaga tingkat daya beli masyarakat, khususnya yang terkategori miskin dan tidak mampu [the boftom forty).

“Kita juga harus meyakinkan bahwa pemerintah mampu menjaga stok dan menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran, terutama menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri. Jangan sampai terjadi inflasi yang tidak terkendali,” Wahyu menuturkan.
Adapun rekomendasi Partai Demokrat selanjutnya adalah merumuskan dan menjalankan kebijakan (po/icy response) serta tindakan pemerintah untuk menanggulangi gejolak ekonomi yang serius saat ini. Kita tahu, social distancing berpotensi menurunkan permintaan, produksi (demand shock) dan juga stok komoditas barang (supply shock). Belum lagi ditambah oleh tekanan pasar modal (IHSG), tekanan depresiasi Rupiah, penurunan harga minyak global, serta potensi capital outflow secara besar-besaran. Untuk itu, perlu dipertimbangkan relaksasi dan restrukturisasi kredit, terutama di kalangan pelaku UMKM. Tujuannya adalah untuk memberikan kelonggaran kepada para pelaku UMKM tersebut dalam membayar kredit di tengah pelambatan ekonomi yang parah.

“Selain itu, kami juga mendukung kebijakan pemerintah untuk merelaksasi pajak penghasilan, pajak impor dan percepatan restitusi, sebagai respons cepat terhadap situasi ekonomi hari ini,” ia berkata.

Rekomendasi keenam yaitu melakukan kerjasama dengan negara lain, di antaranya untuk pengadaan alat kesehatan, khususnya test kit serta agar dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa ditemukan dan diproduksi vaksin anti-virus Corona. Karena ancaman Corona ini bersifat borderless, kami mendorong pemerintah untuk berkolaborasi dengan negara-negara ASEAN dan Kawasan Pasifik lainnya yang sudah berhasil mengatasi Covid-19, untuk saling mendukung dan memberikan bantuan. (RLQ)