Penganiayaan Di Mess O4 PTHPMU SR Patah Tulang Lengan
KABARKATA.COM-Telah terjadi penganiayaan dan pengeroyokan terencana diduga dilakukan oleh oknum perusahaan Tambang di lokasi tambang Mess 04, PT Hasta Panca Utama (PT. HPU) Bukit Makmur Segah berlokasi di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Segah, kabupaten Berau terhadap karyawan yang hampir habis masa kontrak nya bernama inisial SR.
Melalui saluran Whatsapp SR Berhasil diwawancara media ini yang mana menurutnya berhasil lolos nya dia dari ancaman pembunuhan yang dikeroyok oleh 3 (tiga) orang di lokasi mess 04 tambang tersebut.
SR menuturkan bahwa kejadian bermula pada Pukul 19 : 30 WITA, Senin, (20/06/2022) yang mana disaat korban sedang mempersiapkan laporan berita acara penyerahan segala sesuatu sebab dia akan pulang ke Jakarta, sebab masa Kontrak kerja selama 3 bulan akan berakhir pada Selasa, (21/06/2022).
SR menjelaskan awal nya dia didatangi 4 orang yakni Security PT BGM, inisial M Staff CSR inisial B, staf GA inisial I : PT HPMU Dan Rian dari staf GA
“Inisial I menanyakan ke SR masalah sebelum nya, dengan memancing emosi terkait perpindahan kamar,” terang SR.
Dengan singkat SR menjawab bahwa masalah sudah selesai dengan maksud pada tanggal 21 Juni nya besok nya Dia sudah harus meninggalkan tempat tersebut sebab secara otomatis tidak lagi disitu.
SR menjelaskan juga bahwa di tempat yang sama B menimpali dengan mengeluarkan omongan yang berkesan sangat merendahkan dan menyakitkan bagi SR.
Dengan mengatakan, ” banyak orang yang tidak senang dengan kehadiran SR bekerja di tempat tersebut”.
Mendengar kata kata tersebut SR pun hanya diam tidak bersuara apa apa.
Ternyata diam nya SR memunculkan watak premanisme di tempat tersebut, tanpa sepengetahuan SR, yang pada waktu sedang berbicara dengan B, tiba tiba M yang sedari awal tidak menyebutkan apa apa, menghantamkan pukulan nya ke bagian kepala sebelah kiri dan SR terhuyung. hampir jatuh.
“Hantaman pun bertubi dari B diikuti I dan M dari belakang. sehingga terjatuh,” Kata SR diwawancara media.
Sambungnya, “Saat tubuh saya tersungkur saya berusaha bangkit dalam posisi duduk hamtaman bertubi seraya melihat tendangan mengarah ke muka saya secara reflek dia melindungi wajah nya dari tendangan dengan tangan kananya,” tutur SR.
Maka dengan seorang M yang posisi korlap satpam. Maka tangan kanan SR tak kuasa menahan kerasnya tendngan tersebut dan patah tampak patahan tulang dari lengan keluar kulitnya dan menonjol dan berdarah.
Dalam posisi tersebut SR yang sudah tidak berdaya selain babak belur tangan kanan patah, mereka terus mengucapakan kata kata merendahkan, salah satunya.
“Percuma kamu mencari pertolongan tidak ada yang mau menolong kamu”
“Percuma kamu menelpon akan kubunuh kamu disini,”kata B dan ditirukan SR kepada media ini.
Situasi lingkungan mess tambang yang rungan sangat berdekatan karena, 4 orang tersebut merupakan orang penting perusahaan tidak satu pun penghuni mess di lokasi tersebut yang berani mendekat di ruang dimana SR dalam keadaan lemah tidak berdaya.
Secara pisik sudah tidak kuasa sebab tangan kanan patah hingga tulang menembus kulit dan berdarah ancaman pembunuhan pun keluar dari mulut orang kepercayaan perusahaaan tersebut.
Meski begitu, Tanpa sepengtahuan mereka berempat SR berhasil menelpon Benyamin ketua adat untuk mintak dibantu dibawa ke rumah sakit.
Pertolongan pun datang dan tidak begitu saja dibawa ke rumah sakit, ada upaya dilakukan perdamaian dimana keadaan dia sangat parah lengan patah berdarah tulang menembus kulit.
Dijelaskan SR juga Pada akhir perdamaian hanya sebatas mulut, karena dia menurut saja dalam keadaan perantau di tempat seperti itu akhirnya dengan hanya menggunakan mobil ELF yang notabene nya SR besok sudah tidak lagi karyawan diantar sebatas Puskemas terdekat yakni 1 jam perjalanan didesa Labanan, Kecamatan Lebanan Makmur.
Pihak Puskesmas tidak sanggup merawat dan mengobati parahnya patah tulang hingga menusuk kulit dan berdarah tersebut maka SR dirujuk ke Rumah sakit RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb.(*)