Kader PDI Perjuangan Desak Polisi Usut Tuntas Oknum Pelaku Pembakar Bendera PDI Perjuangan

News
Partai PDIP Perjuang

Palembang,kabarkata.com – Ratusan masaa dari seluruh PAC Partai PDI Perjuangan dari 18 kecamatan dikota Palembang menggelar aksi damai di Mapolda Sumsel, Senin (29/6/2020). Massa mendesak polisi mengusut tuntas terkait pembakaran bendera PDIP beberapa waktu yang lalu.

Sebelum menuju ke Mapolda Sumsel ratusan massa berkumpul disatu titik distadion kamboja, dengan satu komando massa menuju ke Mapolda Sumsel.

Ratusan massa disambut baik oleh Kapolda Sumsel. Irjen. Pol Frof. Dr. Eko Indra Heri. MM dihalaman Mapolda Sumsel.

Ketika diwawancarai terkait demo aksi damai ini Kapolda Sumsel Irjen. Pol. Eko Indra Heri menjelaskan, pihaknya menyambut baik demo aksi damai PDI Perjuangan.

“Saya akan menjaga agar supaya Sumsel aman, dan Indoneasia aman. Kami akan teruskan dan saya sangat yakin telah dilakukan kegiatan untuk mengungkap ini,” ujar Irjen Pol. Eko Indra Heri.

Giri Ramandha Kiemas selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumsel mengatakan, terkait pembakaran bendera PDI Perjuangan pihaknya akan menyelesaikan melalui jalur hukum. “Kami sangat percaya bahwa jalur hukum adalah jalur yang harus ditempuh. Kami PDI Perjuangan Sumsel akan tetap menjaga kondusifitas Sumsel , kader kader kami akan tetap tenang jangan terpancing emosi oleh tindakan tindakan yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.

Giri mengungkapkan, aksi ini dalam rangka untuk menjaga harkat dan martabat bukan hanya PDI perjuangan saja tapi partai partai yang ada di Indonesia dan di akui oleh Pemerintah.

“Langkah kedepan kita tunggu proses hukum yang terjadi dan akan kita ikuti karena kami sangat paham. Harapan kami kedepan semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi karena bukan hanya PDI perjuangan saja tapi seluruh partai yang resmi diakui oleh pemerintah adalah organisasi yang resmi yang Terdaftar dan dilindungi oleh undang undang,” katanya.

Menurut Giri, bendera partai merupakan sesuatu hal yang menjadi simbol suatu partai dan harga diri harkat dan martabat. “Kedepan, semoga kejadian ini diharapkan tidak terjadi lagi,” pungkasnya (Yanti)