Jokowi – Ma’ruf Ditetapkan Pemenang Pilpres 2019, Prabowo : Telah Terjadi Kecurangan, Aksi 22 Mei Tetap Digelar

News
Hasil Pleno KPU RI , Jokowi-Ma'ruf Amin , Pilpres 2019 , Prabowo Sandi

Jakarta, kabarkata.comĀ  – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan rekapitulasi nasional hasil Pilpres 2019. Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin ditetapkan menjadi pemenang Pilpres 2019.

“Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin 85.607.362 suara. Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239,” ujar komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik dalam rapat pleno KPU di gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) dini hari.

Hasil pilpres itu ditetapkan dalam keputusan nomor 987. Hasil rekapitulasi KPU secara nasional ini terdiri atas perolehan suara di 34 provinsi dan 130 panitia pemilihan luar negeri (PPLN).

KPU menyebut jumlah suara sah nasional 154.257.601. Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional.

Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239 suara atau 44,50 persen dari total suara sah nasional.
Rapat pleno ini langsung diumumkan setelah KPU melakukan rekapitulasi empat provinsi terakhir. Pleno ini dihadiri seluruh komisioner KPU, Ketua Bawaslu Abhan, dan semua anggota Bawaslu.

Sementara itu, Prabowo menyebutkan telah terjadi kecurangan pada Pemilu Serentak 2019. Tapi Prabowo berpesan agar aksi 22 Mei tetap digelar dengan damai.

“Saudara-saudara sekalian. Sahabat-sahabatku, terutama yang berada di Jakarta. Saya ingin menyampaikan beberapa hal dalam suasana bulan Ramadhan ini. Kita memahami bersama bahwa rakyat kita sedang risau, bahwa kita prihatin dengan kecurangan-kecurangan yang begitu besar dilaksanakan dalam pemilihan umum yang baru kita laksanakan,” kata Prabowo dalam video yang disampaikan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Selasa (21/5/2019) dini hari.

Prabowo menyatakan pilpres bukan persoalan menang atau kalah. Tapi kedaulatan rakyat disebut Prabowo dirampas. Karena itu, menyatakan pendapat di muka umum soal pilpres, ditegaskan Prabowo, dijamin UUD.

“Karena itu, Saudara sekalian, Sahabat-sahabatku, apa pun tindakan dan aksi dan kegiatan yang Saudara-saudara ingin lakukan besok, kalau mereka… kalau Saudara-saudara sungguh-sungguh mau mendengarkan saya, saya terus imbau agar semua aksi, semua kegiatan, berjalan dengan semangat perdamaian. Langkah kita adalah langkah konstitusional, langkah demokratis, tetapi damai tanpa kekerasan apa pun,” sambungnya.

Karena itu, Prabowo menegaskan perjuangannya bukan perjuangan pribadi, tapi untuk kedaulatan rakyat.