Ini Alasan Legenda Raja Diesel Isuzu Panther Tak Berani Berubah Wujud

Otomotif
Isuzu , Isuzu Panther , New Panther , Panther , Rajanya Diesel

Bahkan di tahun 2019 ini saja, mobil yang terkenal dengan sebutan ‘rajanya diesel’ saja terancam ‘disuntik mati’ akibat terbentur regulasi pemerintah mengenai standar gas emisi buang yang harus menggunakan standar emisi Euro4.

Sebelumnya di tahun 2016 lalu, Isuzu berencana untuk membuat Panther generasi terbaru dan kabar tersebut pun sempat beredar kencang. Namun hingga berakhirnya tahun 2016, kabar tersebut pun mengendap.

Hal ini pun diungkapkan sendiri oleh General Manager Marketing Division PT IAMI, Attias Asril yang mengatakan bahwa di tahun 2016 lalu, sebenarnya telah ada konsep desain untuk pembuatan Panther baru, namun akhirnya hal tersebut belum dapat terealisasi.

“Sebenarnya waktu itu kami telah punya blue print gambar untuk desain new Panther. Bahkan dua tahun belakangan ini, infonya pun sudah beredar. Namun, dalam beberapa tahun ini, tren pasar untuk segmen mobil medium MPV mengalami penurunan dan mulai beralih ke SUV,” ucap Asril.

Selain tren pasar yang menurun, menurut Asril, regulasi Euro4 juga menjadi salah satu yang membuat Isuzu Panther terancam untuk ‘disuntik mati’. Sebab, kedua hal tersebut membuat pihaknya berpikir dua kali apakah tetap akan kembali menjual Panther atau tidak. Apalagi investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan mesin agar dapat menyesuaikan regulasi yang dibutuhkan terbilang tidak sedikit.

“Kedua hal ini tentunya kami perhitungkan betul, apalagi kalau dengan investasi baru serta market MPV yang saat ini cenderung mengalami penurunan. Katakanlah untuk tahun 2021 nanti harus ganti engine lagi. Tentunya secara investasi bakal cukup besar sehingga membuat harganya akan sangat tinggi sekali, bahkan bisa saja harganya di atas harga SUV,” terang Asril lagi.

Faktor inilah yang akhirnya membuat Isuzu dengan sangat berat hati tidak memasukkan nama Panther ke dalam strategi bisnis jangka panjang mereka. “Sungguh sangat tidak memungkinkan, apalagi dengan situasi yang tengah kami hadapi saat ini. Bahkan hingga hari ini pun masih kami jalankan terus, dan mungkin bakal terbentur di regulasi Euro4 nantinya. Kalau kami sudah tidak punya engine lagi, baru bisa berhenti,” ungkapnya.