Guru SMAN 10 Menuturkan Eni Anak Baik dan Penurut, Hanya Kurang Terbuka Dengan Guru BP
Palembang, kabarkata.com – Kepala SMA Negeri 10 Palembang Fir Azwar mengakui jasad Eni Yuliansari (16) yang ditemukan mengapung di perairan Sungai Musi, tepatnya dibawah Dermaga PT Pusri Kelurahan 1 Ilir Kecamatan Ilir Timur II, oleh Anggota Satpol Airud Polresta Palembang, TNI AL dan Basarnas, Kamis (10/1/2019) adalah siswa SMAN 10 siswa kelas X IIS 4.
Guru Ekonomi Herman Sudianto mengatakan, benar Eni Yuliansari siswa kelas 10 IIS4. “Kami tahu penemuan mayat siswa kami tadi. Kita ke RS Bayangkara jam 9 pagi langsung melihat jenasahnya, ” ujarnya saat diwawancarai di ruang kepala sekolah, Kamis (10/1/2019).
Herman menuturkan, Eni anaknya penurut “Penyebabnya kita belum tau. Hari Selasa tanggal 8 Januari kemaren dia masih sekolah. Waktu Eni masuk, dia terlihat capek. Pas kutanyo ado apo, dia jawab biasolah lagi ado masalah, ” ucapnya.
Herman mengungkapkan, mendengar pengakuan Eni, dia menyarankan agar Eni menceritakan masalahnya ke Guru BP. Tapi dia tidak mau.
“Kepribadiannya bagus. Dia aktif mengikuti organisasi yakni Paskibraka, Broadcasting dan Rohis. Teman -temannya merasa kehilangan, kerena sikapnya baik. Dia duduk di depan sendirian. Untuk nilainya di sekolah bagus, ini bukan nilai sekolah,” bebernya.
Teman sekelas Eni, yakni Syauri Belva, Adelia Khusnul Khatimah dan M Berlian Adinata mengatakan, Eni adalah orang yang tertutup. Dia tidak mau bercerita.
“Dia disini nyewo bedeng, dekat rumah mamangnya. Baru kali ini dia murung. Inisiatif teman teman melakukan Yasinan,” bebernya Syauri.
Kepsek SMA 10 Palembang Fir Azwar mengatakan, SMAN 10 sejak dua tahun ini ada pusat informasi konsultasi remaja. Di bimbing oleh guru konseling, dan kelompok ini menangani anak anak yang bermasalah.
“Kita menanamkan kegamaan kepada siswa. Setiap hari tadarus, dan sholat Dhuha. Target kita siswa satu tahun 30 juz selesai,” katanya.
“Kejadian seperti ini diluar dugaan. Padahal kami menanamkan kepada siswa menjaga nama baik diri, sekolah dan keluarga,” pungkasnya. (yn)