Galaxy S10 5G Dengan Memori 1 Terabyte Sedang Diproduksi Massal

Ekobis
Galaxy S10 5G , Samsung , Samsung Galaxy S10 5G

“Harga yang sangat mahal akan menjadi tantangan besar untuk ponsel lipat di pasar mainstream,” jelas perwakilan Samsung. Senin (4/2/2019).

Produksi massal lini Galaxy S10 telah dimulai pekan terakhir Januari 2019 lalu. Samsung mulai tancap gas untuk memproduksi Galaxy S10 jelang peluncuran bertajuk “Galaxy Unpacked” yang akan digelar 20 Februari mendatang di San Francisco, California, AS.

Produksi secara global sedang berlangsung di saat yang bersamaan. Lini Galaxy S10 yang sedang masuk tahap produksi merupakan model dengan jaringan 4G LTE. Sementara model 5G disebut masih dalam antrean.

Galaxy S10 versi 5G dan ponsel lipat akan diproduksi di Korea Selatan, markas besar Samsung. Sementara lini Galaxy S10 lainnya diproduksi di luar Korea Selatan.

Galaxy S10 5G masih menunggu dan akan mulai diproduksi nantinya selama semester pertama,” ungkap sumber yang sama.

Lebih lanjut, seakan mengamini rumor yang beredar selama ini, sumber tersebut mengatakan bahwa jumlah modul kamera dan teknologi pemindai sidik jari dalam layar akan menjadi pembeda lini baru Galaxy S10, dibanding Galaxy S sebelumnya.

“Ketiga model Galaxy S10 akan didukung sensor pemindai sidik jari yang dibenamkan dalam layar untuk memungkinkan pengguna mengidentifikasikan dirinya lebih nyaman dibanding sebelumnya,” jelasnya.

Rumor sebelumnya mengatakan bahwa dua model unggulan yang kemungkinan adalah Galaxy S10 reguler dan Galaxy S10 Plus, akan menggunakan sensor pemindai sidik jari ultrasonik yang diklaim bakal lebih responsif dan akurat.

Sementara versi paling rendah yang kemungkinan bernama Galaxy S10E atau Galaxy S10 Lite, akan mengandalkan sensor pemindai sidik jari optik. Sensor ultrasonik Galaxy S10 dikembangkan oleh pabrikan chipset Qualcomm.

Sensor ini akan memetakan sidik jari pengguna ke bentuk tiga dimensi, berbeda dengan sensor optis yang hanya memetakannya dalam bentuk dua dimensi.

Selain menjanjikan akurasi yang lebih baik dibanding teknologi sebelumnya, sensor ultrasonik disebut akan tetap bekerja dengan baik dalam kondisi jari yang berminyak atau berkeringat.