BTN Hanya Targetkan Penyaluran KPR Tumbuh 15 Persen Tahun Ini
Budi Satria, Direktur Consumer Banking BTN mengungkapkan, pihaknya memilih agak konservatif karena market properti kelihatannya masih menunggu ke
pastian banyak hal seperti tahun politik dan suku bunga. “Kemarin Teh Fed tidak jadi menaikkan suku bunga, BI juga menahan. Orang masih menunggu kepastian. Kita optimis target itu akan lewat tapi kita pilih lebih konservatif. JIka kondisi market sudah lebih pasti, kami akan revisi di pertengahan tahun.” kata Budi di Jakarta, Sabtu (2/2/2019).
Menurut Budi, pasar properti tidak seluruhnya berat tahun ini. Dia mengakui bahwa pasar segmen di atas harga Rp 1 miliar masih lesu, namun pasar di bawah itu masih sangat kencang terutama harga Rp 500 juta ke bawah.
Pasar menengah ke bawah itu bergairah karena tujuannya memang untuk ditempati, bukan untuk investasi.
Untuk mencapai target tersebut, BTN akan terus menyiapkan strategi-strategi baru. Salah satunya dengan meluncurkan wajah baru dari portal propertinya yakni www.btnproperti.co.id.
Per Februari 2019, BTN menambahkan fitur 3D sehingga calon konsumen yang ingin mencari rumah bisa melihat secara riil kondisi rumahnya tanpa harus ke lokasi.
Selain itu, BTN juga menambahkan fitur transactional booking fee. Lewat fitur ini, konsumen bisa langsung memesan unit properti dari developer yang sudah bekerjasama dengan BTN dan langsung melakukan pembayaran pemesanan dengan kanal pembayaran yang disediakan, sehingga pengajuan langsung bisa diproses BTN.
Untuk kuartal I 2019, Budi memproyeksi penyaluran KPR/KPR masih akan lambat seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, penyaluran baru akan kencang pada kuartal III dan kuartal IV 2019.
Sementara lewat pemeran properti bertajuk Indonesia Properti Expo (IPEX) selama periode 2-10 Februari 2019, BTN menargetkan bisa menjaring kredit baru sebesar Rp 6 triliun. Lalu untuk IPEX kedua yang rencannya akan dilakukan pada September 2019 mendatang ditargetkan membukukan kredit baru Rp 11 triliun.