Ada 8 Dampak Negatif “Favoritisme Sekolah” Menurut Kemendikbud
kabarkata.com – Bagi sebagian orang tua apalagi dari kalangan tajir atau beruang kirim anak ke sekolah “favorit” adalah target utama, nah atas dasar itu lah pemangku kebijakan bidang pendidikan berlombah lombah bikin sekolah favorit atau dengan sebutan “Unggul” atau “Model“.
Lupa atau pura pura lupa pendidikan yang layak adalah hak segala bangsa tanpa harus memilih bangsa tajir atau non tajir.
Lagi pula pada dasarnya, status “sekolah favorit” adalah penilaian yang diberikan oleh masyarakat, bukan oleh pemerintah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah membuat ‘label’ pembeda antara “sekolah favorit” dan “sekolah non favorit”.
Oleh karena itu, sistem zonasi yang diterapkan pemerintah diharapkan akan mampu menghapus imej tersebut dan melakukan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh sekolah Indonesia.
Berdasarkan akun Instagram resmi Kemendikbud @kemdikbud.ri (28/1/2019), berikut 8 alasan pemerintah ingin menghapus imej “sekolah favorit” dan menerapkan kebijakan zonasi untuk pemerataan peningkatan mutu pendidikan di seluruh sekolah.