Herman Deru : Situasi Politik Jangan Sampai Membuat Persatuan Terpecah Belah
Palembang, kabarkata.com – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) bekerjasama dengan Bawaslu Sumsel, Polda Sumsel dan FKUB Sumsel menggelar Ramah tamah dengan tokoh-tokoh seperti Sumatera Selatan (Sumsel) dengan tema harmonisasi membangun Sumsel, hal tersebut guna mempererat tali silahturahmi dan komunikasi antar tokoh lintas agama untuk menuju Sumsel agar lebih baik.
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru mengatakan, kegiatan ramah tamah ini sangat penting untuk persatuan. Pasalnya, persatuan sangat penting dipertahankan antar suku agama dan golongan etnis.
“Ini sangat penting, agar situasi politik saat Pemilu nanti jangan sampai terpecah belah,” ujarnya saat diwawancarai dalam acara Ramah tamah dengan tokoh-tokoh Sumsel, di Hotel Grand Zury Palembang, Selasa (26/3/2019).
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menuturkan, kegiatan ramah tamah ini sangat penting dalam menjaga kedamaian dalam persatuan dan kesatuan Bangsa.
“Kegiatan seperti ini harus sering dilakukan. Baik dari pihak kepolisian kita juga akan menggelar istighozah, tabligh Akbar, supaya seluruh masyarakat terus menjaga keragaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan,” ucapnya.
Zulkarnain mengungkapkan, untuk safety control keamanan di Sumsel saat ini aman, pihaknya selalu siaga dan mengantisipasi, biasanya karena suaralah yang biasa dipersoalkan.
“Untuk pengamanan dilakukan secara bertahap. Paling banyak saat menjelang pencoblosan atau 17 April 2019 nanti, kita juga telah menerjunkan 12.800 personel yang tersebar untuk stand by menjaga dan mengamankan TPS,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Achmad Marzuki mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan tokoh-tokoh agama, adat, budaya dan tokoh politik serta Pemerintah Sumatera Selatan (Sumsel) agar lebih mempererat jalinan komunikasi antar lintas tokoh dalam menuju Sumsel yang baik.
“Kegiatan ini diikuti oleh FBK, FKUB, Bawaslu, Pemprov Sumsel dan lintas tokoh agama dalam menuju Pemilu 17 April 2019 ini,” bebernya.
Menurutnya, peran tokoh ulama sangat dibutuhkan dalam Pemilu 2019, karena sebagai momentum untuk mendapatkan pemimpin bangsa dan pemimpin legislatif 5 tahun kedepan.
“Kami sepakat akan terus bersama-sama menjalin komunikasi ini jangan sampai lepas, agar benih-benih pemicu itu akan segera dikomunikasikan dan diselesaikan bersama-sama,” urainya.
Ahmad Marzuki menjelaskan, Sumsel selalu dalam zero konflik, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda dan masyarakat Sumsel.
“Alhamdulillah sampai sekarang kita sering melakukan komunikasi langsung kepada tokoh dan pemuda sampai ke akar rumput. Karena ini sebagai syarat menjadikan Sumsel zero konflik,” pungkasnya. (Yanti)