Pernyataan Survey Bank Indonesia, Properti Residensial Melambat pada Kuartal IV 2018

News
indeks harga properti residensial (IHPR) kuartal IV 2018 , Survey Bank Indonesia

kabarkata.com – Telah dilakukan Survei harga properti residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer.

Bisa tercermin dari indeks harga properti residensial (IHPR) kuartal IV 2018 yang tumbuh sebesar 0,35 persen (kuartal per kuartal), melambat dibandingkan IHPR pada kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,42 persen pada kuartal per kuartal.

Dalam hitungan tahunan, kenaikan harga properti residensial juga melambat dari 3,18 persen year on year (YoY) pada kuartal sebelumnya menjadi 2,98 persen secara YoY.

Soal perlambatan kenaikan harga properti residensial tersebut bersumber terutama dari rumah tipe kecil. Pada kuartal IV 2018, kenaikan harga rumah tipe kecil melambat dari 0,69 persen pada kuartal sebelumnya menjadi 0,39 persen kuartal per kuartal. Demikian kutip dari laman BI, Selasa (12/2/2019).

Sementara pada rumah tipe menengah meningkat dari 0,26 persen kuartal per kuartal pada kuartal sebelumnya menjadi 0,28 persen kuartal per kuartal pada kuartal IV 2018. Rumah tipe besar naik 0,30 persen kuartal per kuartal menjadi 0,39 persen kuartal per kuartal.

Secara geografikal wilayah, kenaikan harga properti residensial tertinggi pada kuartal IV 2018 terjadi di Surabaya mencapai 1,19 persen.

Di kuartal IV 2018, penjualan properti residensial menurun sebesar 5,78 persen kuartal per kuartal, tapi masih lebih baik dibandingkan penjualan pada kuartal sebelumnya yang turun sebesar 14,14 persen.

Terjadi penurunan penjualan terjadi pada rumah tipe kecil dan besar. Sedangkan penjualan rumah tipe menengah masih meningkat.

Catatan survei mengindikasikan, penggunaan dana internal memiliki porsi besar dalam pembangunan properti residensial.

Dengan Porsi penggunaan dana internal pengembang pada kuartal IV 2018 sebesar 58,02 persen, meningkat dibandingkan porsi pada kuartal sebelumnya sebesar 55,73 persen.

Di lain sisi, porsi penggunaan pinjaman dari perbankan oleh pengembang properti pada kuartal IV 2018 menurun menjadi sebesar 31,18 persen dari 33,95 persen pada kuartal sebelumnya.

Dalam hal, persentase konsumen yang melakukan pembelian rumah dengan menggunakan KPR tetap tinggi sebesar 76,73 persen pada kuartal IV 2018.