Hj Eva Susanti Perkuat Mental dan Ideologi Generasi Milenial

News
anggota MPR RI Hj Eva Susanti SE , H eva susanti

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Palembang,kABARKATA.COM – Anggota DPD RI sekaligus anggota MPR RI Hj Eva Susanti SE menyelengarakan sosialisasi empat pilar kebangsaan meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.

Kali itu peserta yang hadir semua generasi milenial pemuda dan mahasiswa utusan dari berbagai kampus di Provinsi Sumatera Selatan dengan narasumber akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Dr. Muhammad Uyun, S.Psi.,M.Si Wakil Dekan Fakultas Psikologi, acara beralangsung di Rumah Makan Indoraso Palembang, Kamis 18 November 2021.

Senator Dapil Sumsel Hj. Eva Susanti SE mengatakan, tantangan dan ancaman generasi muda saat ini adalah mulai memudar rasa nasionalisme kecintaan terhadap Bangsa dan Negara.
“Untuk memupuk rasa itu agar tetap hidup dalam sanubari kita semua, kami mensosialisasikan empat pilar berbangsa dan bernegara,” Eva menyampaikan.
Wanita akrab disapa Yuk Eva ini menuturkan ia sengaja mengundang narasumber akademisi Dr. Muhammad Uyun, S.Psi.,M.Si yang menguasai disiplin keilmuan bidang psikologi.
Diharapkan ada pencerahan baru pemaknaan empat pilar dalam pandangan ilmu psikologi untuk lebih cepat dan mudah menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.

“Saya sangat senang bisa berkumpul dan berdialog dengan generasi muda, karena generasi muda adalah benteng pertahanan kekuatan suatu negara. Jika pemudanya berkarakter dan melekat jati dirinya sebagai generasi yang pancasilais maka kokohlah suatu negara,” jelas Eva juga Alumnus Universitas Tridinanti Palembang.

Untuk itulah, Eva bahkan mengajak mari pahami dan amalkan nilai-nilai luhur pancasila, pemahaman akan isi kandungan UUD 1945, tanamkan sejak dini Nasionalisme agar NKRI tetap terjaga dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam paparan materi, Muhammad Uyun didampingi Moderator Dr. Hilmin.,M.Pd. menjelaskan Indonesia sampai saat ini berdiri kokoh karena disangga oleh Empat Pilar; Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika untuk itulah Empat Pilar ini harus tertanam dalam jiwa dan pikiran kita sebagai anak bangsa, dengan cara apa?
“Tentu kita harus membaca teks dan naskah empat pilar itu, lalu kita mendiskusikan dan selanjutnya kita pahami serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Setiap dekade sejarah panjang bangsa Indonesia memiliki tantangan tersendiri, dulu kita cinta tanah air karena dihadapkan pada penjajah Belanda dan Jepang sehingga rasa nasionalisme terbentuk karena satu rasa, senasib sepenanggungan Rakyat Indonesia. Itu kondisi dulu Ujar Uyun

Muhamamd Uyun berkata, zaman terus berubah dengan segala tantanganny. Kondisi Indonesia sudah merdeka, arus gelobalisasi tak terbatas oleh ruang dan waktu masuk dari segal penjuru kehidupan, teknologi informasi merubah tatanan kehidupan, cara pikir dan pola hidup. Untuk itulah generasi milenial tidak boleh kehilangan jati dirinya bahwa Indonesia memiliki falsafa hidup bernama Pancasila yang memuat nilai-nilai suci dan universal.

Pertama berketuhanan yang maha esa sehinga generasi milenial dalam bertindak selalu dinisbatkan dan dipertanggung jawabkan kepada Tuhan, dengan berkeyakinan yang benar kepada tuhan maka generasi milenial akan menjadi manusia yang kuat dan berkarakter.

Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab, ancaman moderenisasi kerap kali mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Indonesia adalah Negara yang menjunjung tinggi hak-hak dasar manusia, generasi kini tidak boleh hanya asyik dengan dirinya sendiri, karena saling menghargai dan menghormati adalah jadi diri bangsa Indonesia.

Ketiga, Persatuan Indonesia merupakan kunci utama dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia, dengan spirit persatuan kita kenal istilah “gotong royong” budaya ini jarang kita temukan di Negara luar, untuk mempertahankan kekuatan bangsa Indonesia dengan persatuan dan kesatuan, menjalankan peran dan fungsi masing-masing setiap warga Negara.

“Sumatera selatan terdiri dari berbagai suku ada komering, pasemah, musi, rawas, ogan, lintang, melayu palembang, jawa, sunda dan lain sebagainya, jika kita tidak mengedepankan rasa persatuan maka sudah pasti kita akan terpecah dengan perbedaan,” Uyun menjelaskan.

Keempat, Kerakyatan yang dipimpin dalam khidmat kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan, Indonesaia negeri anugerah tuhan dengan segalaanya ada dan keragamannya menjadi unik terdiri dari lintas suku, agama, bahasa dan kebudayaan. Indonesia menjadi utuh dan kuat karena ada nilai yang menjadi pedoman setiap kali dalam memutuskan kebijakan berbangsa dan bernegara atas dasar kebijaksanaan dan permusyawaratan yang dikedepankan.

Kelima, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam UUD 1945 tujuan Negara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
“Untuk itulah kita semua sebagai warga Negara, agar memberikan karya terbaik untuk diri kita, lingkungan kita dan sampailah kita menjadi generasi terbaik, sebagai generasi pemberi solusi bukan sebaliknya menjadi generasi membawak masalah,” dditegaskan Uyun.

Tambahnya, selektif dalam menerima informasi, saring sebelum sharing agar tidak termakan sekaligus penyebar berita atau informasi hoax, maka generasi muda harus dibiasakan berpikir kritis dan analitis.

Dalam kesimpulannya Muhammad Uyun mengatakan apapun profesi kita, status sosial kita, kapan pun dimanapun kita berada dengan kita memahami dan menjiwai empat pilar maka kita telah menjaga Indonesia tetap kuat dan berjaya sesuai dengan cita-cita para “Founding Fathers”.