JIDUR KHAS EMPATLAWANG AKAN MERAMAIKAN PEKAN ADAT SUMSEL

News
ADAT SUMSEL , KHAS EMPATLAWANG

KABARKATA.COM- Seni pertunjukan tradisional Jidur khas Empatlawang bakal tampil dalam kegiatan Pekan Adat Sumatera Selatan, di Gedung Graha Budaya, Jakabaring, jalan Seniman Amri Yahya, Palembang, pada Sabtu, 20 November 2021,. Kesenian langka ini akan ditampilkan oleh Sanggar Seni Budaya dan Adat Empatlawang pimpinan bapak Sulton, yang juga sebagai ketua Pembina Adat Empatlawang.

Dikatakan oleh Sulton, bahwa sanggar mereka telah menyiapkan diri untuk memenuhi undangan tampil di Palembang.
“Kami sangat senang diundang oleh Disbupar Sumsel untuk menampilkan Kesenian Tradisional Jidur di Pekan Adat Sumsel. Sebenarnya, Jidur sudah sangat lama mati suri. Namun, sanggar kami yang berdomisili di Desa Bunungmerakso Baru, sejak satu tahun ini mulai menghidupkan kembali jidur”, kata Sulton ketika diwawancarai via seluler (16/11).
Menurutnya, Jidur yang berkembang di seluruh wilayah budaya Empatlawang masih sangat berpeluang dihidupkan lagi, meski para pelakunya sudah banyak yang meninggal.
“Jika ada pembinaan dan bantuan alat musik, saya yakin, jidur dapat dihidupkan lagi. Jidur mudah dipelajari dan memiliki irama yang dinamis sehingga dapat disenangi oleh generasi muda”, jelas Sulton.
Sementara itu, Vebri Al Lintani, budayawan asal Empatlawang, menyatakan bahwa Kesenian Jidur Empatlawang adalah kesenian yang sangat khas. Sangat berbeda dengan Jidur dari daerah lain, seperti Jidur di Palembang dan Pedamaran.

“Jidur Empatlawang berbasis atau mendapat pengaruh dari budaya Melayu Islam, sedangkan Jidur di daerah lain lebih mirip dangan tanjidor di Betawi yang berbasis musik blas atau brass yang dibawa oleh kolonial Belanda. Dikatakan jidur oleh karena bunyi dur…dur.. dur yang dihasilkan ketika memukul alat musik yang disebut dengan jidur,” kata pria gondrong ini.
Jidur Empatlawang terdiri dari unsur sastra (pantun), musik perkusi (jidur, gendang, ketipung, dan gong) dan unsur penari dana. Jumlah pemainnya total ada 6 orang.

Dahulu, Jidur ditampilkan pada seminggu sebelum perayaan resepsi pernikahan. Lazimnya, pada saat seperti ini, rumah yang memiliki hajat sudah ramai dikunjungi oleh orang. Para remaja pun telah sibuk menghias rumah dengan dekorasi sembari bersenda gurau. Namun, selaras dengan perkembangan zaman, saat ini jidur tidak lagi menjadi penghibur masyarakat dusun.

“Nah, jika ada masyarakat Empatlawang yang rindu dan ingin tahu dengan kesenian Jidur, datanglah ke penampilan Jidur dalam Pekan Adat Sumsel ini” ujar Vebri.