Dampak Tersumbatnya Sungai Navigasi utama, Elemen Masyarakat Buana Murti Temui Bupati

News
Dampak Tersumbatnya Sungai Navigasi utama , Elemen Masyarakat Buana Murti Temui Bupati.

Banyuasin,KABARKATA.COM– Kepedulian merupakan sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.

Peduli berati kita yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika kita melihat suatu keadaan tertentu, ketika kita menyaksikan kondisi masyarakat maka dirinya akan tergerak melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya.

Hal ini diungkapkan Khoirul Anwar calon kepala desa (Kades) Buana Murti Kecamatan Pulau Rimau kabupaten Banyuasin. Selasa (22/06/2021). Ketika usai bertemu Sekda Banyuasin Senen Har

Khoirul Anwar mewakili masyarakat dan empat orang temannya yakni kadek jate selaku ketua KUD, Subakir Badan Pengawas KUD, dan Sabar Widiyanto dari perangkat desa Buana Murti

Khoirul Anwar menyampaikan kepada media kabarkata.com. Selasa (22/06/2021) kemarin, maksud dan tujuannya untuk bertemu Bupati Banyuasin, akan tetapi karena faktor kesibukan atau jabwa kerja yang padat, kami tidak bisa bertemu dengan Bupati Banyuasin Askolani, dan akhirnya kami bertemu dan ngobrol langsung dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Senen Har dirumah dinas nya.

Disini kami menyampaikan kepada Sekda tentang keluhan kami,dan Alhamdulillah respon beliau sangat bagus dan tanggap akan permasalahan yang masyarakat Buana Murti alami sekarang.

Pada saat itu pula, sekda memanggil Kabid PU dan tata ruang (PUTR) dan kami menyampaikan keluhan kami.”
Alhamdulillah dalam waktu dekat akan segera didatangkan alat berat bantuan dari dinas PUTR untuk membersihkan saluran navigasi utama itu,”ungkap Anwar

Menurut dia mewakil warga, bahwa pendangkalan saluran sungai navigasi itu panjang berkisaran 9 km yang meliputi 2 desa yaitu Desa Tirta Mulya dan Desa Buana Murti.Dan kondisi saat ini sudah bisa dibilang bukan lagi sungai tapi tepat nya padang rumput,karna sama sekali sudah tidak bisa dialiri air .

“Dampaknya sangat terasa dimasyarakat terkhusus masyarakat Buana Murti, yang mayoritas penghasilannya dari kebun sawit. Apalagi saat ini ekonomi masyarakat anjlok karena kebun sawit mereka kebanjiran ketika musim hujan datang, dalam jangka waktu yang sangat lama dan mengakibatkan tumbuhan tersebut stres dan tidak berbuah,” ujar dia

Irul biasa disapa menyampaikan bahwa Kami masyarakat Buana Murti sangat menginginkan saluran tersebut bersih dan normal kembali, Bahkan kami swadaya iuran untuk biaya pembersihan sungai tersebut.Dan saat ini sudah terkumpul sekitar kurang lebih 30 juta hasil sumbangan masyarakat dan perangkat desa serta KUD.

“Apabila pemerintah daerah kabupaten Banyuasin bisa memberi bantuan berupa alat berat maka dana tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan alat seperti minyak dll,”pungkasnya.(ind)