Hati Hati Maraknya Kejahatan Ala Phising

News
Hati Hati Maraknya Kejahatan Ala Phising

KABARKATA.COM-Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 kedelapan wilayah Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (21/6).

Seiring kemajuan zaman, pelaku kejahatan seolah ikut bertransformasi mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kekinian, penipuan yang dulunya secara konvensional beralih melalui perangkat-perangkat elektronik yang akrab dengan kehidupan manusia. Misalnya penggunaan gawai. Penipuan mutakhir ini biasa diistilahkan dengan sebutan phising.

“Phising, upaya penjahat melakukan penipuan dengan memanfaatkan psikologis korban berupa keingintahuan, ketakutan bahkan keserakahan. Phishing adalah jenis rekayasa sosial di mana penyerang mengirim pesan penipuan (palsu) yang dirancang untuk mengelabui korban agar mengungkapkan informasi sensitif kepada penyerang, atau untuk menyebarkan perangkat lunak berbahaya pada infrastruktur korban seperti ransomware,” beber Ipda Yudi Cahyadi SPd SKom, salah seorang narasumber Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 kedelapan wilayah Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (21/6).
Di hadapan 315 peserta webinar, anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel ini menyampaikan materi berjudul, “Apa itu Phising dan Bagaimana Menghindarinya”. Lebih lanjut perwira pertama (pama) yang penghujung Mei kemarin menerima penghargaan langsung dari Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S ini membagi tips bagaimana menghindari kejahatan pelaku phising.

Pertama saran Yudi, jangan klik tautan, unduh file, atau buka lampiran dalam email dari pengirim yang tidak dikenal. Lalu kedua sambungnya, jangan pernah mengirim email tentang informasi pribadi atau keuangan, meskipun anda dekat dengan penerima.
“Tips berikutnya, periksa akun online dan laporan bank anda secara teratur. Kemudian, jangan pernah membocorkan informasi pribadi melalui telepon kecuali anda memulai panggilan. Dan terakhir, verifikasi setiap orang yang menghubungi anda baik telepon atau atau surat elektronik (surel),” ulasnya.
Pemaparan dari polisi muda nan ganteng ini ternyata cukup memantik ketertarikan banyak peserta webinar untuk melontarkan pertanyaan. Salah satunya, peserta atas nama Sandi Nugraha yang menanyakan konseptualisasi ancaman terhadap data privasi terkait phising di era digital saat ini dan langkah kongkrit jika seseorang atau sebuah perusahaan terkena kejahatan pishing.

Dengan waktu yang cukup terbatas, Yudi sedikit memberikan penjelasan beberapa langkah dalam menghadapi ancaman kejahatan phising antara lain mengaktifkan antivirus dan anti spyware, melakukan update secara rutin, penggunaan anti spam, mengaktifkan firewall dan memastikan halaman secure (https).

“Untuk tindakan pencegahan, saya menyarankan untuk selalu berhati-hati mengunduh file di internet, hati-hati dengan email atau surel lainnya dan nonaktifkan cookies,” pungkasnya.
Selain Ipda Yudi Cahyadi, webinar yang dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 12.00 WIB itu juga menghadirkan tiga narasumber berkompeten lainnya masing-masing Mustiantono BSc (hons) MEng (Head IT Infrastructure at Banking Industry), Dr Marjan Miharja SH MH (Dosen dan Akedemisi), dan Laurel Heydir MA PhD (Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya).
Laurel Heydir MA Phd dalam paparannya menyampaikan esensi dari budaya digital adalah keberadaan gawai dengan teknologi komunikasi dan internet di dalamnya yang selalu menyertai interaksi manusia sehari-hari.
“Lalu, perubahan apa saja yang [akan] terjadi dalam kehidupan manusia? [kini dan pada masa yang akan datang] sebagian orang menggunakan istilah disrupsi (disruption) untuk berbagai gangguan yang terjadi akibat berlangsungnya perubahan tatanan kehidupan yang radikal lantaran Revolusi ICT (Information and Communication Technology),” bebernya.
Sebelumnya, di awal pembuka webinar, seperti biasa dibuka dengan menayangkan video Keynote Speech pertama dari Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI).
Masih di awal webinar, Key Opinion Leader (KOL) yaitu Andromeda Mercury, presenter stasiun televisi swasta nasional yang juga Konten Kreator menyampaikan sedikit pengantar mengulas secara ringkas maksud dari webinar kemarin yang mengambil topik “Privasi dan Keamanan Data di Era Digital”.
Menurut jurnalis kelahiran Salatiga, 18 Mei 1988 ini, kemajuan teknologi di era digital sangat mendukung dinamika profesi jurnalis di mana dunia tidak pernah lepas dengan sosial media. Hanya bagaimana kita memanfaatkan sosial media dengan baik.
“Untuk mencapai internet sehat kita harus secara sadar dan bijak menggunakan, jangan hanya mengejar eksistensi. Jadi dalam kesempatan ini, manfaatkan kesempatan untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya. Menjadi eksis di internet itu sah-sah saja, namun tetap bijak dalam menggunakan internet itu juga penting,” pungkas Andromeda yang wawancara eksklusif Presiden Joko Widodo.
Di penghujung webinar, seorang peserta yang juga Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Media Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sumsel Azim Baidillah menyampaikan saran dan masukan.
“Untuk berkaitan dengan literasi digital di era transformasi ada baiknya lebih mengoptimalkan SDM dan aparatunya. Sekarang sudah ada era keterbukaan informasi publik dengan PPID berdasarkan UU nomor 14/2008 dan Pelayanan Publik yang lebih baik dengan adanya Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat secara Nasional melalui aplikasi LAPOR! Terima kasih,” tulis Azim.

Dibincangi usai webinar, Suryati Ali selaku Runner Literasi Digital wilayah Palembang Sumsel menyebutkan, webinar kemarin diikuti 315 orang peserta dari kalangan anggota Polri, aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat. Selanjutnya untuk webinar kesembilan bakal diselenggarakan hari ini, Selasa 22 Juni 2021 dengan tema “Menjadi Mahasiswa Produktif di Media Sosial” yang rencananya menghadirkan H Hendri Zainuddin SAg SH MM selaku Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumsel.