Pilkada 2020, Petahana Belum Tentu Menang

Opini
Pilkada

PALEMBANG, kabarkata.com – Sebagai salah satu Lembaga survey yang aktif di Sumatera Selatan, Nusantara Institute (NI) telah melaksanakan survei Pra Pilkada sejak 21 hingga 28 juni 2020 di tujuh kabupaten se-Sumsel meliputi Oku Selatan, Oku timur, Oku, Ogan Ilir, Pali, Musi Rawas, Musi Rawas Utara dengan sampel yang diambil secara Random.

Berdasarkan hasil survei tersebut, dapat disimpulkan, tantangan incumbent untuk kembali maju dalam pilkada 2020 cukup berat meyakinkan publik, karena angka kepuasan kinerja dari Kepala Daerah rata-rata di bawah 60 persen.

Dilihat dari angka tersebut, artinya publik belum puas terhadap kinerja Petahana yang dinilai belum terasa keberhasilannya. Hal ini akan menjadi tantangan besar untuk calon Kepala Daerah periode berikutnya dalam meyakinkan publik.

“Kondisi saat ini semua kandidat yang berkompetisi menjadi calon kepala daerah Pilkada Desember 2020 di tujuh Kabupaten Se-Sumsel memiliki peluang sama dalam keterpilihan, belum ada calon mendominasi secara elektabilitas,” kata Abdul Karim S.Pd.I selaku Peneliti Nusantara Institute, Rabu (1/7/2020)

Dikatakan Karim, metode survei mengambil sampel secara proporsional sesuai jumlah penduduk dan luar wilayah. Tujuan untuk mempotret pandangan publik terhadap kinerja pemerintah tujuh kabupaten se-Sumsel yang akan menyelenggarakan Pilkada 2020.

“Dalam survei ini kami mendalami opini dan persepsi publik terhadap bakal calon kepala daerah yang akan berkompetisi di Pilkada 2020, dengan melibatkan 140 orang surveyor ditugaskan di tujuh kabupaten se-Sumsel,” ujarnya.

Untuk titik kerawanan bagi incumbent, kata Karim hanya satu pasangan calon melawan kotak kosong, diprediksi belum ada yang dapat mengungguli kotak kosong 50 persen plus satu.

“Jika tidak mencapai angka tersebut maka calon satu pasang dinyatakan kalah dan akan dilaksanakan pilkada berikutnya pemenang Pilkada 7 Kabupaten se Sumsel “Petahana melawan kotak kosong diprediksi akan tumbang”
” ucap Karim

“Hasil survei Nusantara Institute sebagai gambaran umum bahwa kondisi terkini di tujuh Kabupaten yang akan Pilkada. Apabila dalam kurun waktu kurang lima bulan efektif, tentunya masih sangat dinamis perubahan konstalasi politik di tujuh Kabupaten se-Sumsel,” tutupnya.(all)