Pangdam III/Siliwangi Bersama Kapolda Dan Gubernur Jabar Berangkatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas Serta Satpol PP, Bagikan 2000 Paket Sembako
BANDUNG ,kabarkata.com – Pangdam III/Slw, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama Kapolda dan Gubernur Jabar berangkatkan para Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Satpol PP, dari Makodam III/Slw, Jalan Aceh No. 69 Bandung menuju ke wilayah Bandung Raya, Subang, Cianjur, Purwakarta dan Sumedang, Selasa (19/5). Dalam rangka mengawal sekaligus melaksanakan pembagian sembako bagi warga masyarakat terdampak Covid-19,
Hadir juga dalam pemberangkatan unsur Forkopimda Provinsi Jawa Barat, Kasdam dan Irdam III/Slw serta
pejabat utama Kodam III/Slw, pejabat utama Polda Jabar, Kadinsos Jabar, serta Kasatpol PP Jabar, Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Bandung, Dandim 0618/BS, Dandim 0608/Cianjur, Dandim 0610/Sumedang, Dandim 0624/Kab. Bandung, dan para Komandan satuan jajaran Kodam III/Slw.
Pemberangkatan para Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Satpol PP, untuk pemberian 2.000 paket sembako yang juga masih dalam rangkaian kegiatan Siliwangi Peduli dan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Penyebaran Covid-19, yang kerja sama dengan Yayasan Budha Tzu Chi Bandung.
“Kegiatan ini untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19, khususnya di wilayah Bandung Raya, Subang, Cianjur, Purwakarta dan Sumedang,” terang Pangdam.
Pangdam juga mengajak, pihak-pihak lainnya yang memiliki kemampuan lebih untuk ikut peduli. Selain itu, ucapan terimakasihnya yang ditujukan kepada Gubernur beserta unsur Forkopimda Jawa Barat, Yayasan Budha Tzu Chi, serta pihak-pihak yang telah membantu kegiatan bakti sosial tersebut.
Pada kesempatan tersebut itu juga, Gubernur Jabar H. M. Ridwan Kamil mengatakan, ” Covid ini bagi saya ibaratnya perang, kalau perang maka semua yang mengaku warga negara Indonesia harus ikut bela negara, ada yang bela negara didepan para dokter, tenaga kesehatan, ada bela negaranya dengan harta dengan menyumbangkan bantuan buat darurat kesehatan atau darurat ekonomi, ada yang bela negaranya dengan ilmu membangun teknologi ventilator, membangun teknologi VCR, Rapid Test yang sudah kita lihat ada di Jawa Barat.
Yang punya tenaga bela negara menjadi relawan dan sisanya adalah bela negara disiplin karena musuhnya hadir dikerumunan.
Ada kerumunan ada Covid, tidak ada kerumunan tidak ada Covid. Dalam kondisi perang ini, kita ada 3 babak yang kita waspadai, 2 sudah terjadi babak ke 3 belum dan jangan terjadi. Babak pertama adalah darurat kesehatan sudah dan sedang terjadi, babak ke 2 adalah darurat ekonomi sedang terjadi dan yang ke 3 darurat sosial politik jangan sampai terjadi.
Dalam darurat ekonomi, kita sudah sampaikan warga yang terdampak tidak lagi 40 % menurut teori tapi sudah 63 %. 63 % ini tidak bisa semuanya oleh negara, maka saya menghimbau mari geser pembatasan sosial menjadi solidaritas sosial. Siapa yang tangannya diatas, mari bergabung untuk membantu mereka yang tangannya sudah dibawah.
Oleh karena itu, dalam kemenangan dalam melawan Covid gugus tugas sudah melihat hasilnya luar biasa ternyata kuncinya adalah kebersamaan, kuncinya adalah satu komando, kuncinya adalah kekompakan.
Berita-berita baik PSBB, pasien di rumah sakit sudah turun jumlah kasus bulan lalu dan sekarang turun 50 % kecepatan virus menyebar sudah tinggal 1/3 dari sebelum PSBB. Inilah berita-berita hasil kinerja semua yang hadir disini dan ini tentu menjadi kebanggan kita.
Hari ini kita akan melepas pasukan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP ini adalah gabungan kebersamaan kami sipil, TNI dan Polri, dalam memberikan pesan kepada rakyat negara hadir dalam mengatasi ini.
Kalau tidak ada halangan tidak ada gangguan diminggu ini, harusnya sesuai teori kesehatan bulan Juli kita harusnya bisa normal lagi. Perhari ini zona merah masih 50 % sisanya ada zona kuning dan biru. Kita berharap bulan Juni semua sudah bisa zona biru sehingga kehidupan bisa 100 % normal tapi dengan cara baru.