Amsi Meminta Media Perhatikan Kode Etik Jurnalistik Publish Corona
- Jakarta , kabarkata.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meminta media memperhatikan kode etik jurnalistik saat meliput corona. Data pribadi pasien.
Imbauan ini datang setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia. AMSI kemudian meminta pimpinan media untuk meminta kembali kode etik jurnalistik. Baik dalam peliputan maupun pemberitaan.
Berikut poin-poin yang harus diperhatikan media dalam pemberitaan corona:
Pertama, identitas penderita virus Corona harus dirahasiakan. Nama, alamat dan data pribadi pasien tidak boleh disebarluaskan. Media wajibkan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini.
Kedua, hindari konten berita yang memudahkan masyarakat menjadi panik. Konten seperti itu tidak akan membantu perpindahan, tidak akan membantu negara, atau masyarakat dalam menangkal transfer virus dan mentransfer mereka yang tertular.
Ketiga, perbanyak konten-konten berita yang sifatnya edukatif, tentang bagaimana cara penularan, cara bertanya, cara bersin dan cara batuk agar virus tidak menular ke keluarga, teman di kantor, atau orang lain di area publik yang dikunjungi.
Keempat, edukasi masyarakat tentang peluang pulih dari virus ini semakin besar. Tumbuhkan optimisme lewat data. Data kesembuhan tersedia di banyak negara. Vietnam mengeluarkan semua yang menunggu virus ini pulih total. Kehati-hatian sangat penting, tetapi sulit dan paranoid tidak membantu apa-apa, sebaliknya malah sulit memparah suasana.
Kelima, edukasi masyarakat untuk hidup sehat. Konsumsi makanan sehat, olahraga, cara mencuci tangan, dan begitu banyak cara-cara sederhana agar terhindar dari virus ini.
Keenam, dorong para pebisnis, pemilik, dan pengelola fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, restoran, hotel, perkantoran, transportasi umum untuk mendapatkan ketentuan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah, dalam perjaanan fasilitas publik sesuai dengan bantuan pengiriman virus ini.
Ketujuh, dorong dan bantu pemerintah agar terus melakukan sosialisasi terus-menerus tentang standarisasi penanganan yang dilakukan dan menghindari ruang media yang kita pakai untuk debat kusir, bertengkar, berpolemik yang tidak perlu, yang perlu disesuaikan dan digunakan di tengah masyarakat.
Kedelapan, untuk seluruh media anggota AMSI agar setiap penugasan dan kru ke lapangan harus memperhatikan aspek-aspek keamanan dan keselamatan sesuai prosedur standar masing-masing. (asj / amsi)