Kabut Asap Tebal Selimuti Banyuasin – Palembang
Banyuasin, kabarkata.com – Kabut asap tebal menyelimuti wilayah Kabupaten Banyuasin dan didalam kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan dan terasa sejak pukul 06.00 wib (14/10) ini jarak pandang sejauh 15-20 meter.
Tebalnya kabut asap tersebut menganggu jarak pandang dan pernafasan juga penerbangan. Munculnya kabut asap tersebut selain mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional SMB II Palembang juga lebih fatal lagi terhdap pernafasan manusia.
Efek kabut asap yang terus menebal diudara kota Pempek itu pasti banyak jadwal penerbangan yang delay, bahkan kalau saja kami berjalan berdua dengan istri pagi ini bisa-bisa salah gandeng wanita lain karena saking tebalnya asap, celoteh salah seorang warga Palembang yang menunda perjalananya tujuan ke Jakarta pukul 06.00 wib.
Hal senada masalah kabut asap ini juga diungkapkan Jupri warga Banyuasin kepada media ini mengaku untuk pagi ini jarak pandang mata kami ini pukul 06.40 wib hanya sejauh 15 mater saja kalau 20 meterebih dikit kedepan ada orang berjalan tidak paham siapa orangnya, untuk sorot mata Kucing pada malam hari terkena sinar lampu senter hanya terlihat seperti lampu kendaraan dan parahnya lagi saat ini sangat menganggu pernafasan.
Asap tebal ini banyak kalangan masyarakat Banyuasin mengatakan dampak dari bertambah luasnya lahan HGU milik Pt. MAR yang berlokasi diwilayah Desa Tanjung Laut Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin yang terbakar sejak Jumat (11/10) lalu hingga Senen pagi ini belum berhasil dipadamkan.
Dari informasi yang dihimpun lahan perusahaan itu yang terbakar sejak Jumat lalu hingga saat ini (14/10/2019) justru meluas sudah lebih dari 3 blok yang setiap bloknya luasanya berukuran sekitar 400 meter X 1000 meter atau luasanya mencapai ratusan hektar.
Sementara menurut Humas PT. MAR, Hairul Haris lahan HGU milik perusahaan tempat bekerja luas yang terbakar hanya sekitar 3-5 hektar saja dan korbaran api sudah mulai bisa dikuasai sejak (13/10) kemarin sekira pukul 16.00 wib. Memang diakui belum semuanya berhasil dipadamkan, karena dampak kemarau panjang sehingga Tim pemadam kesulitan mendapatkan air, katanya.(Nasir)