Mahasiswa Diminta Dinginkan Situasi Politik Yang Memanas

News
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Palembang, kabarkata.com – Diskusi publik dan deklarasi pemilu damai yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Sumatera Selatan dengan tema “strategi dalam mengahadapi dan mensukseskan pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk” digelar di Fave Hotel, Sabtu (30/3/2019).

Ketua IMM Sumsel Muhammad Iqbal mengatakan, diskusi digelar karena melihat problematika dan banyaknya hoaks. Maka dari itu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Sumatera Selatan mengadakan Diskusi publik dan deklarasi pemilu damai dengan tema “strategi dalam mengahadapi dan mensukseskan pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk”. “Kegiatan ini diikuti lebih kurang 120 peserta dari Ormas,OKP dan IMM Sumsel,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pemberitaan hoaks yang merajalela menyebabkan IMM mengadakan kegiatan ini dimana kegiatan ini diundang dari berbagai daerah baik ormas maupun okp di daerah dan Palembang sendiri.

“Saya berharap dengan kegiatan ini dapat mendinginkan pemilu yang satu ini sedang memanas,” tambahnya.

Menurutnya, mahasiswa sebagai poros dari dinamika politik baik daerah maupun pusat. Tugas terpendari mahasiswa untuk mencengah hoaks berkembang.
“Tugas mahasiswa sudah jelas memberikan edukasi kepada masyarakat agar jangan muda terprovokasi,” tuturnya.

Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru SH MH mengatakan, perlu dipelajari strategi dari berbagai elemen dari penyelenggara, peserta, kubu kontestan. “Mari kita samakan persepsi agar pemilu aman menjadi tolak ukur bersama,” katanya.

Herman Deru menjelaskan, nantinya akan rawan di saat pencoblosan sebab itu akan mulai bergeliat perilaku asli. Sebab yang terpampang di spanduk adalah foto editan.

“Saya berharap generasi muda bisa menjadi filter bagi semua informasi,” bebernya.

Sementara itu Kapolda Sumsel Zulkarnain mengatakan, wajib dipahami mahasiswa merupakan generasi muda. Jadi harus bertanggung jawab agar mewujudkan pemilu damai dan sejuk.

“Sebagai generasi muda harus menjadi pengawasan yang aktif,” imbuhnya.

Sejauh ini, lanjut dia, dari pantauan Polda sendiri tidak begitu banyak kendala. Hanya beberapa persoalan seperti tidak ada tempat, surat suara yang salah cetak. “Tidak ada kendala yang begitu krusialnya,” kata Zulkarnain.

Lebih lanjut Zulkarnain mengungkapkan, distribusi daerah terpencil baik jalannya rusak maupun memakai jalur laut. “Semua mendapatkan pengamanan ekstra dari kepolisian,” pungkasnya. (Yanti)